Saturday, March 31, 2007
Jaman Niat
Dia bilang, kalo tindakan/kata-kata saya itu gak ikhlas.... Saya ingin memberikan pembelaan.
Maksud dari ikhlas itu apa?
1. Ikhlas itu mungkin berarti hanya mengharapkan balasan dari Allah. Lah, ini mah emang tujuan saya.
2. Memiliki tujuan yang besar di belakang. Ya, semua orang punya tujuan buat ngomong. Kalo kagak namanya gila, hanya menceracau. Nah, tinggal tujuannya itu gimana. Benar atau Salah, kalo begitu, Insya Allah tindakan saya benar. Karena dari buku Filsafat ada dua definisi benar, pertama sesuai dengan kenyataan. Kedua, menguntungkan bagi saya.
Beralih ke karya seni...
Menurut definisi dari seni kontemporer, seni itu yang penting adalah niatan dibalik karya seni. Ada karya seni yang tujuannya untuk memprotes seni, jadi beberepa karya seni malah dibakar untuk tujuan itu.
Jadi, apakah orang sekarang tidak berniat? Padahal setiap orang harus berniat? Karena sekarang adalah jaman niat, kalo kita berniat, api pergerakan akan tetap menyala dan menerangi sekitarnya.
Saturday, March 24, 2007
Kondisi sosbud kampus
Namun, seiring dengan berjalannya waktu. Bisnis parkiran semakin menguntungkan dan pasar yang ada semakin besar. Awalnya, hanya 500 perak untuk parkir. Namun, sekarang harga parkir sudah mencapai 2000. Dan mereka di beking oleh polisi, saya mencurigai hal ini dari seringnya mereka menyapa polisi dan polisi menyapa mereka.
Satpam ITB tidak dapat melakukan banyak hal, Mereka sekarang malah menguasai pintu belakang dan memperbolehkan angkot untuk ngetem disana. Bahkan kondisi malam hari sekitar ITB semakin mencekam karena mereka mulai memalaki anak ITB.
Gimana ini?? Mengapa ini??
ITB, sekarang sedang berupaya untuk memindahkan lapangan parkirnya ke Sabuga. Terlihat ITB mulai ditindas oleh para Preman! Sampai-sampai mereka terpaksa mengungsi.
Bukan itu saja masalah mahasiswa ITB. Mulai tahun ini, menurut kabar burung yang berkembang, semakin banyak mahasiswa yang dirawat di Hasan Sadikin karena terkena Narkoba! Akibat pergaulan malam. Disini adanya paradoks, Gamais semakin kuat, kok mahasiswanya banyak yang kena narkoba? Sampai-sampai rektorat memasang baligo di Gerbang Depan terkait dengan masalah ini.
Sekian Dari Saya terima kasih...
Thursday, March 22, 2007
Berlian di Kelopak mata
Namun Aku tidak menghiraukan....
Aku terus saja berjalan....
Ku anggap kau hanyalah kerikil di tengah jalan...
Namun, tiba tiba aku menyadari kekhilafanku
Aku merasa bodoh...
Dan tidak berguna...
Aku menyadari ketika kau berjalan
Kau seperti B-2
Anggun dan Mematikan
Ketika Kau berjalan
Kau seperti Lecrec
Cantik dan melindungi
Ketika kau berjalan
Kau seperti kapal selam kelas Typhoon
Senyap dan fungsional
Tetapi, selama ini kita hanya bertengkar
Mungkinkah Kita akur??
Dan saling membantu mewujudkan keinginan kita?
Atau hati mu masih membatu
Dan mengeras seperti berlian
Berlian yang ada di kelopak mata ku
yang tak bisa melunak
dan hanya dapat kulihat saja?
Wednesday, March 21, 2007
ORANG-ORANG YANG DIKEROYOK, BERKUMPUL DAN MENGADU PADA PENCIPTANYA
Lebih dari 500 orang berkumpul, berdoa dan berdiskusi bersama dijalan Cipete Raya Jakarta Selatan, kemarin hari Senin, 19 Maret 2007। Mereka berdatangan dari penjuru Jakarta untuk sholat subuh dan berdoa bersama, mengadu pada ALLAH SWT tentang musibah bertubi-tubi yang terjadi dinegeri tercinta Indonesia. Mereka juga berdoa agar para pemimpin dan pejabat negeri ini mendapatkan petunjuk dan hidayahnya dalam membawa lebih dari 200 juta jiwa bangsa ini kedepan.
Dan merekapun juga memohon petunjuk NYA agar tetap bisa melangkah dengan tegar, walaupun beberapa suara-suara menyatakan bahwa mereka sedang dikeroyok oleh para elite-elite politik negeri ini. Banyak mereka yang sudah berusia lanjut, pemuka agama, pemuka masyarakat, pensiunan atau bahkan yang sudah merasakan pahit getirnya medan peperangan negeri ini harus memikul beban dipojokan. Beberapa yang hadir tidak kuasa menahan air mata ketika berdoa kepada NYA. Mereka mengadu pada yang menciptakannya, betapa hanya untuk memilih pemimpinnya di Jakarta saja, fitnah-fitnah ideologis harus ditebar hembuskan.
"Sebagai Shohibul Bait (tuan rumah) saya mengajak teman-teman untuk berbesar hati dan tetap sabar. Kita harus merasa tersanjung dan tidak perlu khawatir terhadap maneuver-manuver siapapun, karena segala sesuatunya DIA yang menentukan. Kita hanya berusaha dan DIA yang maha tahu," kata Adang Daradjatun sebagai tuan rumah dikediamannya ketika berdiskusi seusai sholat subuh tersebut.
Sesi diskusi yang berlangsung cukup hangat itu diawali sharing pendapat dari berbagai kalangan. Ada yang menyampaikan pendapatnya, ada yang memberi saran kepada Bang Adang dan ada juga yang bertanya kepada Bang Adang tentang kondisi Jakarta menjelang pemilihan gubernur.
"Saya ini sudah 30 tahun berjuang untuk merah putih dan Pancasila. Bahkan 3 kali saya mempertaruhkan nyawa saya di Timor Timur demi merah putih. Lha kalau sekarang ada orang yang meragukan ideology dan Pancasilais saya, saya Cuma mengatakan Subhanallah. Semoga ALLAH memberikan kejernihan hatinya dan mengampuni kata-kata fitnahnya", kata salah seorang mantan Kolonel yang hadir pada pertemuan tersebut.
Bekas Wakapolri yang juga calon gubernur dari fraksi PKS itu mengaku tidak khawatir dengan maneuver partai yang mengeroyoknya dalam pemilihan gubernur mendatang. Pasalnya gubernur saat ini akan dipilih langsung oleh rakyat dan bukanya oleh elite-elite partai politik.
Soal PKS dan pendukungnya jadi musuh ideology bersama partai yang berkoalisi, bang Adang menjawab bahwa itu hanya isu untuk menggembosi PKS. "Pancasila, NKRI dan UUD 45 sudah final bagi saya dan PKS. Jadi tidak ada yang perlu dibahas lagi. Saya pertanyakan orang itu, kalau sudah 30 tahun masih diragukan merah putih saya.", lanjut Adang.
"Pak Adang, saya merasa kenapa hanya untuk memilih pemimpin Jakarta kok beberapa elite politik hharus mendebarkan fitnah ke PKS dan pendukungnya?. Apakah segitu dangkalnya yaa elite partai politik itu pak?", tanya Wahid dari Kebagusan Jakarta Selatan.
Tuesday, March 20, 2007
Chocolate Politic
Padahal, mereka itu kan mata, telinga, wajah dan mulut HMIF di KM-ITB, kalo mereka bego, HMIF terlihat bego, kalo budeg, kita gak bisa ngomong dan menyampaikan aspirasi. Kalo bisu, kita bisa denger doang gak bisa menyatakan sikap.
Menandakan apakah kejadian ini?? Apakah Kemahasiswaan terpusat sudah tidak mengakar? Padahal setiap proker Presiden KM, selalu ada butir pengakaran... Tapi kok tidak mengakar-ngakar... Akarnya, sekarang malah tercerabut. Atau malah, calon senatornya tidak berskill?? Kalau saya, merasa yang pertama...
Jadi salah siapakah ini??
Kabinet, Kongres, Himpunan, atawa unit?? Ataukah mahasiswanya??
yah apapun itu setelah money politic, di ITB terjadi chocolate politic... Ini yang membanggakan!! Tren baru dalam berpolitik...
Kalo gak terbentuk kongresnya bubar lah, KM-nya! Yah, kalo memang selama ini, KM-ITB tidak dapat mensejahterakan, mencerdaskan, melindungi dan membuat bangga mahasiswanya, itu karena ruling elite (Saha ieu?? Penguasa cuy!) politiknya gak becus...
So, Pilih presiden yang amanah, pilih senator yang amanah juga!
Monday, March 19, 2007
Hujan-hujan yang menjemukan
UUUUUJAAANNNN....... Terus stress awak
But Raindrops keeps fallin on my head...
That's lame...
Kapankah ujan ini akan berhenti?? mungkin besok, lusa, minggu depan....
akh, pokokna aink mah rek moal!
Nasionalisme yang Eksploitatif dan Ekspansionis??
Nasionalisme adalah, paham yang menganggap bahwa unit terkecil sosial adalah negara, maka dari itu, untuk memajukan sosial manusia, harus memajukan negara terlebih dahulu.
Negara yang maju, berarti terjadi arus sumber daya yang positif kedalam negeri. sedangkan sumberdaya dunia adalah tetap. Jadi, pasti ada negara yang kita eksploitasi demi kepentingan negara....
Nah, Soros berkata, tak mungkin kita mengambil seluruh uang yang ada di dunia, karena kalo uang seluruhnya ada di satu negara maka tidak ada negara lain yang mampu membeli barang dari negara tersebut...
Jadi, uangnya harus mengalir keluar negeri dalam bentuk penanaman modal langsung, jadi nasionalis harus ekspansif.... Dari uang tersebut kita eksploitasi lagi....
Hmm.... Bener juga katanya Hitler.... Untuk kepentingan nasional kita harus ekspansif dan eksploitatif.
Sunday, March 18, 2007
Kemandirian Ekonomi Sebagai Dasar Kemerdekaan Sesungguhnya
Sebagai contoh, Jerman sehabis perang dunia kedua, sang Fuhrer, menggaet para pengusaha untuk membangun industri berat yang telah mati akibat perang dunia pertama. Yunani, jaman perang Peloponesos, dapat membangun angkatan laut terbesar di seantero mediterania karena, seluruh keluarga adalah satuan produksi, maka dari itu muncul kata Oikonomia (cara mengatur rumah tangga) dan tentu saja, menghasilkan filsuf-filsuf paling aneh di jamannya seperti sokrates, plato dkk, karena uang banyak, tidak ada pekerjaan lain selain duduk dan berpikir dan dibayar! Sebuah pekerjaan yang aneh dan menyenangkan. Peradaban Islam, juga dibangun melalui ekonomi, Nabi Muhammad, saat menginjakkan kaki di Madinah, langsung berencana untuk menguasai pasar. Turki Ottoman, mampu membangun benteng di Istambul dan angkatan laut yang kuat, karena mereka menguasai perdagangan rempah-rempah Eropa.
Untuk mencapai kemandirian ekonomi, memang bukan hal yang mudah. Namun, menyenangkan dan seluruh masyarakat dapat membantu pemerintah. Mengapa? Karena berhubungan dengan duit, siapa yang tidak suka dengan duit? Dan kita dapat membantu dengan cara menjadi pengusaha. Ekonomi korea, dibangun dengan sekitar 8% penduduknya menjadi pengusaha, AS sekitar 5%. Kemudian, dengan mencari duit, ternyata Muhammad Yunus mendapatkan nobel. Pahala dan uang bersatu padu menghasilkan sesuatu yang manis! Jikalau Indonesia terdapat 5% saja pengusaha kecil, hal itu akan sangat membantu pendapatan masyarakat. Bila masyarakat mendapatkan pendapatan per kapita sebanyak 5000 dollar AS dan pemerintah menerapkan pajak sebesar 10% per kepala maka, 210 juta * 5000 * 10%= 105 milyar dollar AS dari pajak! Dengan uang itu, Pendidikan yang keren, senjata yang keren, tempat dugem yang keren pun akan menjamur!
Bagaimana dengan kita, mahasiswa ITB? Jangan jadi pekerja! Jadilah pengusaha! ITB alumies shall never be a Slave! Sebuah pepatah dari Britania yang telah dirubah namun baik. Jadi ingat, Kita bukan budak dari Kapitalis asing, namun kita calon Kapitalis!
Monday, March 12, 2007
Feminisme?? Tah papa....
Semakin tinggi perempuan, semakin banyak kebutuhannya....
That needs must be fullfilled....