Pada hari sabtu minggu lalu, yaitu tanggal 29 November, saya sedang menjenguk si Dinda di rumah kakeknya karena sakit. Ternyata sesampainya disana, dia masih baik-baik saja. Tak lama saya dirumah kakeknya Dinda, tiba-tiba telepon berbunyi. Ternyata, Ibu saya mengabarkan bahwa kakek saya telah meninggal dunia. Beliau berpesan agar langsung saja ke Jogja. Saya langsung pergi ke stasiun bersama Dinda. Namun sebelumnya saya membeli makanan kucing untuk piyo-piyo kucingnya Dinda.
Saya beli tiket untuk ke Jogja distasiun, kemudian, saya kembali ke kosan untuk siap-siap. Didalam perjalanan, terjadi hujan yang sangat deras, saya dan Dinda kehujanan. Sesampainya di stasiun, saya ganti baju dan menitipkan baju yang basah tersebut kepada Dinda untuk dicuci.
Kereta saya berangkat jam 4 sore. Diperjalanan saya tidak dapat tidur, karena ada banyak pedagang asongan dan juga para pengemis anak-anak yang mengetuk-etuk jendela untuk meminta uang dan bila tidak dikasih dia melempar dengan batu. Duh, pengalaman mengerikan sekaligus lucu. Karena tidak bisa tidur, saya mengobrol saja dengan beberapa orang di perjalanan tersebut. Pahitnya, setelah sampai di stasiun kroya, saya mendapat kabar bahwa jenazah sang kakek sudah dibawa ke Jakarta! "Kok g ada yang ngasih tau sih?" saya membatin. Namun untungnya, ada ibu saya yang menunggu di Jogja.
Kereta mutiara selatan itu, sampai tepat waktu di stasiun tugu, jam disana menunjukkan pukul 1.30 malam. Tiba-tiba ada yang memanggil nama saya, setelah saya lihat, ternyata itu ibu saya dan tante saya yang ada di Jogja. Kami berkelakar mengenai rute baru untuk sampai ke Jakarta, yaitu melewati Jogja terlebih dahulu. Saya dan ibu saya telah dipesankan oleh tante saya tiket ke Jakarta pukul 6 pagi dengan pesawat Garuda dari Bandara Adisucipto. Kami diantar ke bandara oleh tante saya pada pukul 2 pagi. Suasana bandara begitu sepi, karena mengantuk, kami tidur di mushola bandara sampai waktu subuh. Setelah jam dinding bandara menunjukkan pukul 5 pagi, mulai ada aktifitas di bandara dan kami check-in. Pukul 5.30 kami boarding, dan Garuda take-off jam 6 pass.
Sesampainya dijakarta, saya tidur lagi didalam mobil menuju ke rumah, mengingat tugas berat yang dibebankan untuk menggotong jenazah ke liang lahat membutuhkan energi yang besar! Selagi dijalan, saya berdoa agar Kakek saya diterima disisi-Nya, entah siapa pun namanya itu.
Ucapan Terimakasih kepada :
Ibu : karena sudah rela menunggu di jogja
Tante Ipet : karena telah mengurusi pemakaman Kakek saya
Ayah : karena sudah membawa pulang Jenazah
Mas Adi : karena sudah menjemput
Dinda : karena sabar dalam hujan dan mau mencuci baju saya
Teman-teman dikereta : karena menjadi teman yang menyenangkan dalam perjalanan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
wuih, keren juga van.. hehe..
btw, turut berduka cita ya.
semoga amal ibadahnya diterima.. Amiin..
lo pindah blog? pake apaan lo bikin blognya? wordpress?
ih ribut nya mana?
kakap sampah
ribut apaan sih van?
Post a Comment