Tadi siang, temen saya, rizqinova putra, pemilik dari kemudian.com. Dia mengetes kehebatan dari beberapa cms yang dia pakai. CMS-CMS yang dites kali ini adalah, Drupal (www.kemudian.com), wordpress (www.inkuiri.com), dan vbulletin (www.kemudian.com). ia mengetes pada server dengan kemampuan :
Memory : 8GB
Processor : Q9300 Intel
Apache : Prefork mode
PHP : 5.2.4, FastCGI, APC
OS : Ubuntu 8.04.2
dengan Benchmark:
10.000 request with 5 concurrent users
Berikut ini adalah hasil pengetesan yang beliau lakukan :
Drupal kemudian.com :
Dengan memcache :
Concurrency Level: 5
Time taken for tests: 50.333074 seconds
Complete requests: 10000
Failed requests: 19
(Connect: 0, Length: 19, Exceptions: 0)
Write errors: 0
Non-2xx responses: 19
Total transferred: 397318877 bytes
HTML transferred: 392194833 bytes
Requests per second: 198.68 [#/sec] (mean)
Time per request: 25.167 [ms] (mean)
Time per request: 5.033 [ms] (mean, across all concurrent requests)
Transfer rate: 7708.77 [Kbytes/sec] received
Connection Times (ms)
min mean[+/-sd] median max
Connect: 0 0 0.0 0 1
Processing: 5 24 368.6 9 19018
Waiting: 5 24 368.6 9 19018
Total: 5 24 368.6 9 19018
Percentage of the requests served within a certain time (ms)
50% 9
66% 13
75% 15
80% 17
90% 24
95% 31
98% 42
99% 53
100% 19018 (longest request)
Tanpa Memcache :
test 1
root@node1:/home/kemudian/public_html/pro/sites/kemudian.com# ab -n 10000 -c 5 http://kemudian.com/index.php
This is ApacheBench, Version 2.0.40-dev <$Revision: 1.146 $> apache-2.0
Copyright 1996 Adam Twiss, Zeus Technology Ltd, http://www.zeustech.net/
Copyright 2006 The Apache Software Foundation, http://www.apache.org/
Benchmarking kemudian.com (be patient)
Completed 1000 requests
Completed 2000 requests
Completed 3000 requests
Completed 4000 requests
Completed 5000 requests
Completed 6000 requests
Completed 7000 requests
Completed 8000 requests
Completed 9000 requests
Finished 10000 requests
Server Software: Apache
Server Hostname: kemudian.com
Server Port: 80
Document Path: /index.php
Document Length: 39091 bytes
Concurrency Level: 5
Time taken for tests: 56.115547 seconds
Complete requests: 10000
Failed requests: 22
(Connect: 0, Length: 22, Exceptions: 0)
Write errors: 0
Non-2xx responses: 22
Total transferred: 395186298 bytes
HTML transferred: 390063198 bytes
Requests per second: 178.20 [#/sec] (mean)
Time per request: 28.058 [ms] (mean)
Time per request: 5.612 [ms] (mean, across all concurrent requests)
Transfer rate: 6877.31 [Kbytes/sec] received
Connection Times (ms)
min mean[+/-sd] median max
Connect: 0 0 0.0 0 0
Processing: 4 27 481.1 6 20091
Waiting: 4 27 481.1 6 20091
Total: 4 27 481.1 6 20091
Percentage of the requests served within a certain time (ms)
50% 6
66% 7
75% 7
80% 9
90% 14
95% 19
98% 26
99% 34
100% 20091 (longest request)
Test 2
root@node1:/home/kemudian/public_html/pro/sites/kemudian.com# ab -n 10000 -c 5 http://kemudian.com/index.php
This is ApacheBench, Version 2.0.40-dev <$Revision: 1.146 $> apache-2.0
Copyright 1996 Adam Twiss, Zeus Technology Ltd, http://www.zeustech.net/
Copyright 2006 The Apache Software Foundation, http://www.apache.org/
Benchmarking kemudian.com (be patient)
Completed 1000 requests
Completed 2000 requests
Completed 3000 requests
Completed 4000 requests
Completed 5000 requests
Completed 6000 requests
Completed 7000 requests
Completed 8000 requests
Completed 9000 requests
Finished 10000 requests
Server Software: Apache
Server Hostname: kemudian.com
Server Port: 80
Document Path: /index.php
Document Length: 39091 bytes
Concurrency Level: 5
Time taken for tests: 41.62125 seconds
Complete requests: 10000
Failed requests: 18
(Connect: 0, Length: 18, Exceptions: 0)
Write errors: 0
Non-2xx responses: 18
Total transferred: 395341510 bytes
HTML transferred: 390217162 bytes
Requests per second: 243.53 [#/sec] (mean)
Time per request: 20.531 [ms] (mean)
Time per request: 4.106 [ms] (mean, across all concurrent requests)
Transfer rate: 9402.22 [Kbytes/sec] received
Connection Times (ms)
min mean[+/-sd] median max
Connect: 0 0 0.0 0 0
Processing: 4 19 360.1 6 19008
Waiting: 4 19 360.1 6 19008
Total: 4 19 360.1 6 19008
Percentage of the requests served within a certain time (ms)
50% 6
66% 8
75% 10
80% 11
90% 16
95% 22
98% 29
99% 39
100% 19008 (longest request)
Inkuiri (wordpress)
root@node1:~# ab -n 10000 -c 5 http://www.inkuiri.com/index.php
This is ApacheBench, Version 2.0.40-dev <$Revision: 1.146 $> apache-2.0
Copyright 1996 Adam Twiss, Zeus Technology Ltd, http://www.zeustech.net/
Copyright 2006 The Apache Software Foundation, http://www.apache.org/
Benchmarking www.inkuiri.com (be patient)
Completed 1000 requests
Completed 2000 requests
Completed 3000 requests
Completed 4000 requests
Completed 5000 requests
Completed 6000 requests
Completed 7000 requests
Completed 8000 requests
Completed 9000 requests
Finished 10000 requests
Server Software: Apache
Server Hostname: www.inkuiri.com
Server Port: 80
Document Path: /index.php
Document Length: 0 bytes
Concurrency Level: 5
Time taken for tests: 53.45823 seconds
Complete requests: 10000
Failed requests: 19
(Connect: 0, Length: 19, Exceptions: 0)
Write errors: 0
Non-2xx responses: 10000
Total transferred: 3638341 bytes
HTML transferred: 11457 bytes
Requests per second: 188.52 [#/sec] (mean)
Time per request: 26.523 [ms] (mean)
Time per request: 5.305 [ms] (mean, across all concurrent requests)
Transfer rate: 66.98 [Kbytes/sec] received
Connection Times (ms)
min mean[+/-sd] median max
Connect: 0 0 0.0 0 0
Processing: 9 25 68.3 21 3126
Waiting: 9 25 68.3 21 3126
Total: 9 25 68.3 21 3126
Percentage of the requests served within a certain time (ms)
50% 21
66% 26
75% 28
80% 30
90% 36
95% 41
98% 49
99% 57
100% 3126 (longest request)
Vbulletin
root@node1:~# ab -n 10000 -c 5 http://www.kners.com/index.php
This is ApacheBench, Version 2.0.40-dev <$Revision: 1.146 $> apache-2.0
Copyright 1996 Adam Twiss, Zeus Technology Ltd, http://www.zeustech.net/
Copyright 2006 The Apache Software Foundation, http://www.apache.org/
Benchmarking www.kners.com (be patient)
Completed 1000 requests
Completed 2000 requests
Completed 3000 requests
Completed 4000 requests
Completed 5000 requests
Completed 6000 requests
Completed 7000 requests
Completed 8000 requests
Completed 9000 requests
Finished 10000 requests
Server Software: Apache
Server Hostname: www.kners.com
Server Port: 80
Document Path: /index.php
Document Length: 40537 bytes
Concurrency Level: 5
Time taken for tests: 80.772915 seconds
Complete requests: 10000
Failed requests: 2446
(Connect: 0, Length: 2446, Exceptions: 0)
Write errors: 0
Non-2xx responses: 21
Total transferred: 408209408 bytes
HTML transferred: 403534669 bytes
Requests per second: 123.80 [#/sec] (mean)
Time per request: 40.386 [ms] (mean)
Time per request: 8.077 [ms] (mean, across all concurrent requests)
Transfer rate: 4935.34 [Kbytes/sec] received
Connection Times (ms)
min mean[+/-sd] median max
Connect: 0 0 0.0 0 0
Processing: 5 39 69.4 33 1867
Waiting: 5 39 69.4 32 1867
Total: 5 39 69.4 33 1867
Percentage of the requests served within a certain time (ms)
50% 33
66% 40
75% 45
80% 47
90% 54
95% 62
98% 77
99% 97
100% 1867 (longest request)
dari beberapa percobaan diatas, jelas terlihat bahwa Drupal lebih baik daripada tiga pesaingnya. ini terjadi karena arsitektur drupal yang mirip dengan OOP (hal-hal semacam inheritance, polimorphysm ditangani dengan baik oleh drupal) sehingga dia bisa menerapkan strategi cache yang lebih aggressif (dengan pendekatan polimorphysm hal ini dapat diperlakukan dengan baik) baik terhadap fungsi-fungsi dalam modul, maupun terhadap query database dibanding dengan dua pesaingnya.
sebagai contoh dalam wordpress dan vbulletin, setiap fungsi harus di-include kedalam mesin yang utama, sehingga menimbulkan keterlambatan yang lebih lama (wp supercache belum dienable, kemungkinan hal ini yang menimbulkan drawback pada wordpress).
yap, sekian laporan pengujian kali ini, semoga dapat membantu anda untuk menentukan CMS yang terbaik diantara mereka bertiga.
NB : katanya codeigniter ngadain sayembara yang bisa bikin framework yang lebih cepet dari dia dikasih hadiah, coba ah :D
Sunday, June 28, 2009
Wednesday, June 17, 2009
SBY Kanjeng Gusti Sultan Ku -_______-
Dari kemaren saya mikir, alasan tim kampanye SBY plus alasan Denny JA dan LSInya untuk memajukan pemilu dan memilih SBY berboedi... Alasannya adalah untuk menghemat anggaran sebesar 40 trilyun lebih baik pilih SBY saja, toh di survey udah diatas 50 % sehingga ga perlu ada pemilu dua putaran, terus pake alasan kalo ada dua putaran entar kena Ramadhan (emang SBY dan timnya kenapa gt ama Ramadhan, Nabi Muhammad perang pas lagi Ramadhan? alasan yang ga make sense), terus alsesan lagi entar harga minyak bakalan naik sekitar september (oh, jadi abis kepilih naikin harga minyak? Bagossss!!!)... nah terus kenapa musti pilih SBY gara-gara popularitas? saya ga habis pikir, toh kalo popularitasnya bener dia bakal menang jg, tinggal dimaintain aja kan?? (ato jangan2 itu boongan -_____-)...
Nah, tapi dari segi demokrasi, isu pemilu satu putaran dengan alasan menghemat anggaran itu sangat menciderai demokrasi... kenapa ga si SBY mengangkat dirinya menjadi Yang Mulia Sinuhun Kanjeng Sultan (Well, tentu saja kalo dia angkat dirinya jadi Kaisar ga bisa karena udah gw booking) DR. H Soesilo Bambang Yudhoyono Kalifatullah (biar islami) Nusantara aja? selama2nya kita bakal hemat anggaran, karena ga ada pemilu tentu saja. Nah, abis si SBY terus keanaknya, ke cucu nya dst. Hemat toh??
udah, sekarang gw jadi pengen pemilu satu putaran tapi yang menang megalodon kalo si prabowo maw kup tu barney ato si JK...
Nah, tapi dari segi demokrasi, isu pemilu satu putaran dengan alasan menghemat anggaran itu sangat menciderai demokrasi... kenapa ga si SBY mengangkat dirinya menjadi Yang Mulia Sinuhun Kanjeng Sultan (Well, tentu saja kalo dia angkat dirinya jadi Kaisar ga bisa karena udah gw booking) DR. H Soesilo Bambang Yudhoyono Kalifatullah (biar islami) Nusantara aja? selama2nya kita bakal hemat anggaran, karena ga ada pemilu tentu saja. Nah, abis si SBY terus keanaknya, ke cucu nya dst. Hemat toh??
udah, sekarang gw jadi pengen pemilu satu putaran tapi yang menang megalodon kalo si prabowo maw kup tu barney ato si JK...
Wednesday, June 10, 2009
Kalkulator Karbon di Facebook
Bermula dari sebuah keisengan di kala senggang, saya liat-liat www.itb.ac.id, dan saya melihat bahwa dosen ITB sudah mengembangankan aplikasi desktop tentang penghitungan emisi karbon (inggris : Carbon Footprint), mereka menghitung dari tiga faktor, yaitu :
1. Aktifitas transportasi
2. Aktifitas penggunaan energi listrik
3. Aktifitas bahan bakar memasak
Menurut saya, ada yang kurang dari penghitungan tersebut, yaitu :
1. Aktifitas beli plastik
2. Aktifitas pencetakan kertas yang tidak penting
Dan sasaran dari aplikasi tersebut yaitu hanya pengguna tahu apa yang dia keluarkan pertahun, tanpa mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Jika kita buat aplikasi seperti itu di facebook terus bisa pesen pohon disana, sepertinya bakal membantu mengurangi pemanasan global dengan sangat pesat :D
1. Aktifitas transportasi
2. Aktifitas penggunaan energi listrik
3. Aktifitas bahan bakar memasak
Menurut saya, ada yang kurang dari penghitungan tersebut, yaitu :
1. Aktifitas beli plastik
2. Aktifitas pencetakan kertas yang tidak penting
Dan sasaran dari aplikasi tersebut yaitu hanya pengguna tahu apa yang dia keluarkan pertahun, tanpa mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Jika kita buat aplikasi seperti itu di facebook terus bisa pesen pohon disana, sepertinya bakal membantu mengurangi pemanasan global dengan sangat pesat :D
Sunday, June 07, 2009
Portal Lembaga Publik yang Baik
Dalam menciptakan Masyarakat Terbuka dimana mekanisme politik haruslah transparan dan fleksibel, Sebuah Lembaga Pengawasan Publik (seperti KPK, BPK dan Kejagung), sebaiknya dapat dinilai oleh masyarakat umum. Hal ini diperlukan agar masyarakat dapat melihat bahwa ia adalah lembaga yang akuntabel dan selalu menerima masukan dari masyarakat umum. Masukkan dari masyarakat tadi, dapat diolah menjadi keputusan yang akan membuat lembaga tersebut menjadi lebih baik secara kinerja dan harum namanya. Namun, keengganan dari pihak administrator web-web lembaga tersebut untuk menyetujui komentar-komentar yang ada dan membalasnya membuat masyarakat malas untuk mengunjungi situsnya dan membuat komunikasi di situs tersebut berjalan satu arah dan tidak terdapat sebuah dialog yang membangun. Selain itu masyarakat juga tidak dapat mengetahui apa saja rapat yang sedang dilakukan lembaga tersebut. Sehingga diperlukan sebuah portal baru dimana masyarakat dapat melihat jadwal kerja dan rapat yang dilakukan komisi-komisi lembaga yang tentu saja tidak bersifat rahasia, sistem komentar dan Public Relation yang lebih terbuka dari sekarang dan sistem pe-rating-an terhadap setiap kegiatan, komisi dan lembaga tersebut secara global sehingga masyarakat dapat menilai suatu isu atau komisi dengan lebih cepat dan mudah sehingga lembaga tersebut dapat berbenah diri menjadi lebih baik.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut diatas, maka diperlukan sebuah tim IT yang berfungsi khusus dan kompeten. Didalam tim IT tersebut diperlukan seorang copywriter dan pakar komunikasi yang menangani masalah isi dan penjelasan kepada masyarakat yang berkomentar mengenai suatu isu. Kemudian juga ada seorang webmaster yang mengerti tentang cara kerja web yang dibangun. Dan yang terakhir adalah tim pengembang yang terdiri dari mer web, database developer, analis sistem dan desainer web agar tampak lebih user-friendly. Sehingga masyarakat nyaman untuk berada disitus tersebut.
Dari segi teknis, untuk membuat web tersebut diperlukan waktu sekitar 6 bulan dengan tahap pengembangan sebagai berikut :
1. Analisis Masalah, tahapan ini melakukan pendataan terhadap masalah riil baik dari segi tampilan kepada pengguna maupun kepada lembaganya dan solusinya
2. Pembuatan prototipe, tahapan ini melakukan pembuatan prototipe yang berisi solusi masalahnya namun belum lengkap fitur-fiturnya
3. Formalisasi, tahapan ini berisi tentang analisis sistem secara mendalam
4. Implementasi, tahapan ini berisi tentang pembangunan portal web tersebut
5. Evaluasi, tahapan ini berisi tentang evaluasi sistem dan masukan terhadapnya baik dari calon pengguna maupun dari sisi lembaganya
6. Evaluasi Jangka Panjang, tahapan ini berisi masukan baik dari pengguna maupun dari sisi lembaga disaat portal tersebut sudah berjalan
Dengan demikian, diharapkan lembaga publik dapat mendekatkan diri kepada masyarakat, dan lembaga tersebut dapat dinilai secara publik sehingga ia dapat menjadi lebih baik kinerjanya.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut diatas, maka diperlukan sebuah tim IT yang berfungsi khusus dan kompeten. Didalam tim IT tersebut diperlukan seorang copywriter dan pakar komunikasi yang menangani masalah isi dan penjelasan kepada masyarakat yang berkomentar mengenai suatu isu. Kemudian juga ada seorang webmaster yang mengerti tentang cara kerja web yang dibangun. Dan yang terakhir adalah tim pengembang yang terdiri dari mer web, database developer, analis sistem dan desainer web agar tampak lebih user-friendly. Sehingga masyarakat nyaman untuk berada disitus tersebut.
Dari segi teknis, untuk membuat web tersebut diperlukan waktu sekitar 6 bulan dengan tahap pengembangan sebagai berikut :
1. Analisis Masalah, tahapan ini melakukan pendataan terhadap masalah riil baik dari segi tampilan kepada pengguna maupun kepada lembaganya dan solusinya
2. Pembuatan prototipe, tahapan ini melakukan pembuatan prototipe yang berisi solusi masalahnya namun belum lengkap fitur-fiturnya
3. Formalisasi, tahapan ini berisi tentang analisis sistem secara mendalam
4. Implementasi, tahapan ini berisi tentang pembangunan portal web tersebut
5. Evaluasi, tahapan ini berisi tentang evaluasi sistem dan masukan terhadapnya baik dari calon pengguna maupun dari sisi lembaganya
6. Evaluasi Jangka Panjang, tahapan ini berisi masukan baik dari pengguna maupun dari sisi lembaga disaat portal tersebut sudah berjalan
Dengan demikian, diharapkan lembaga publik dapat mendekatkan diri kepada masyarakat, dan lembaga tersebut dapat dinilai secara publik sehingga ia dapat menjadi lebih baik kinerjanya.
Friday, June 05, 2009
JUSUF KALLA: JANGAN-JANGAN MAU MEMPERMALUKAN SAYA
Dia punya kenangan tersendiri tentang kantor redaksi majalah Tempo. Lima tahun lalu, sebelum pemilihan presiden, Ketua Umum Partai Golkar itu berkunjung, dan ia terpilih menjadi wakil presiden--mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono.
Senin pekan lalu, dengan pengawalan jauh lebih ketat dibanding lima tahun silam--meski tetap longgar untuk ukuran wakil presiden--ia kembali bertandang ke kantor Tempo di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.
"Ruang ini penuh berkah," kata Jusuf Kalla, 67 tahun. Kali ini statusnya penantang Yudhoyono: calon presiden yang berpasangan dengan Jenderal Purnawirawan Wiranto. Didahului makan siang dengan menu biasa--nasi sayur asam, ayam goreng, ikan bumbu pedas, dan tempe goreng--Jusuf Kalla satu jam lebih meladeni pertanyaan tuan rumah. Petugas protokoler Istana Wakil Presiden awalnya meminta pertemuan hanya diikuti belasan orang, tapi pada akhirnya ruang rapat redaksi, tempat pertemuan digelar, sesak oleh awak redaksi Tempo.
Kalla didampingi Sekretaris Wakil Presiden Tursandi Alwi, juru bicara tim sukses JK-Wiranto, Yuddy Chrisnandi, dan beberapa pendukungnya. Seperti biasa, Jusuf Kalla menjawab pertanyaan dengan lugas, dan tanpa off the record.
Mengapa Anda memutuskan berpisah dengan SBY?
Saya sebenarnya siap berkoalisi lagi. Tiga kali saya bertemu SBY membicarakannya. Beliau setuju, tapi dengan sejumlah syarat. Kalau melanjutkan koalisi, masa perlu syarat-syarat lagi? Itu menandakan beliau mungkin mempunyai pandangan lain. Itu hak beliau. Kami hormati. Jadi, kalau begitu, kami jalan sendiri saja.
Apa saja syaratnya?
Banyaklah. Misalnya, calon yang diajukan bukan ketua umum partai. Secara tersirat, sebenarnya beliau hanya ingin melanjutkan koalisi Demokrat-Golkar, bukan SBY-JK. Calon yang diajukan juga harus loyal. Sebenarnya loyal tidak masalah, tapi pada negara, bukan pribadi. Apa pernah saya tidak loyal?
Golkar juga diminta mengajukan lima nama. Aneh, kalau memang mau melanjutkan koalisi, mengapa minta lebih dari satu nama? Jangan-jangan ini mau mempermalukan saya. Bagi Golkar, ini tidak sesuai dengan rapat pimpinan nasional yang telah memutuskan satu nama.
Apa yang Anda katakan ketika menyatakan berpisah?
Tidak ada perpisahan resmi sebenarnya, karena memang begitulah politik. Tapi, ketika saya serahkan surat resmi di Istana, kami berdua terharu. Sampai kita peluk-pelukan berdua: kenapa akhirnya begini?
Slogan kampanye Anda "Lebih Cepat, Lebih Baik" membuat SBY tersinggung?
Ya, katanya seperti itu. Padahal, yang saya maksud lebih cepat lebih baik bukan masalah pribadi. Ini menyangkut kepemimpinan, pengelolaan bangsa, dan program pemerintah. Bisa tercapai lebih cepat kan lebih baik? Jangankan negara, salat pun lebih cepat lebih baik. Namanya politik, masa kita mau bilang "lebih lambat, lebih baik"?
Saya tidak pernah memperhatikan partai lain, saya selalu memperhatikan diri saya. Jangan, dong, mengontrol apa yang mau kita bilang. Itu kan tidak bagus? Namanya kampanye, kita harus jual yang terbaik, kan? Kita harus menjual solusi.
Itu menohok SBY, yang dikenal lambat karena terlalu banyak pertimbangan....
Masing-masing orang kan berbeda, kita maklum saja.
Rapat kenaikan BBM sampai perlu dilakukan 12 kali?
Ya, mungkin dibutuhkan pertimbangan yang matang. Saya pikir itu gaya hati-hati yang baik. Mungkin belum tentu efektif, tapi penuh kehati-hatian itu penting juga.
Dalam beberapa kasus Anda berseberangan dengan Boediono, waktu itu Gubernur Bank Indonesia. Misalnya soal blanket guarantee setelah muncul kasus Bank Century?
Saya berpendapat, blanket guarantee itu artinya semua masalah perbankan--kesulitan cash flow, rugi, dan sebagainya--pada akhirnya ditanggung APBN. Ini artinya ditanggung seluruh rakyat. Saya tidak mau kesalahan bankir-bankir itu dibebankan ke rakyat. Itu menzalimi rakyat.
Berdasarkan pengalaman pada 1998, blanket guarantee itu justru merugikan, tidak memberikan hal positif. Saya lalu kasih data, statistik, grafik, kepada Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan. Saya bilang tidak, karena bisa menimbulkan krisis kedua. Semua negara yang memberikan blanket guarantee, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, pertumbuhan ekonominya minus.
Siapa yang mengusulkan blanket guarantee?
Macam-macam, Kadin, pihak perbankan, semua memberikan usulan. Yang ngotot itu Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan.
Sikap SBY bagaimana?
Menteri Keuangan mengatakan (sikapnya) sudah disetujui Presiden. Saya lalu setuju, tapi hanya Rp 2 miliar. Itu bukan blanket guarantee, tapi jaminan perbankan. Kepada Gubernur Bank Indonesia saya bilang, jangan seenaknya saja: mengawasi perbankan tapi mengorbankan rakyat.
Apa alasan Gubernur Bank Indonesia?
Katanya untuk kestabilan moneter, agar perbankan jalan. Itu cara normatif: ciri-ciri monetaris. Saya bilang tidak.
Bukankah BI tidak perlu datang ke presiden?
Ini menyangkut jaminan negara, artinya rakyat yang menjamin. Akibatnya, kita bisa kekurangan anggaran pendidikan, kesehatan, perbaikan jalan. Sama seperti Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, rakyat harus menanggung 50 tahun.
Bisa dibilang itu titik balik hubungan Anda dengan SBY?
Saya tidak mengatakan itu. Tapi, untuk persoalan itu, saya memang keras sekali. Sampai ada yang taruhan: siapa yang benar, Wakil Presiden atau yang lain. Kenyataannya sampai sekarang perbankan tetap aman.
Direktur Utama Bank Century dipenjarakan setelah itu?
Ya. Saya juga yang memerintahkan agar dia ditangkap. Waktu itu Bank Indonesia mengatakan tidak bisa karena tidak ada hukumnya. Saya bilang, mengapa tak bisa. Polisi harus mencari (dasar) hukumnya.
Dalam hal apa lagi perbedaan Anda dengan Boediono?
Dalam banyak hal saya selalu ingin pemerintah itu mencari jalan. Menteri dan Wakil Presiden kan harus memiliki target. Target itu harus diraih dengan segala upaya. Kalau ada aturan yang tidak sesuai, aturannya yang diperbaiki, bukan targetnya yang dihentikan. Nah, Pak Boediono itu taat aturan. Itu gaya eselon dua atau kepala biro. Kalau menteri, seharusnya bikin terobosan.
Apakah SBY tidak pernah menengahi perbedaan Anda dengan Boediono?
Secara terbuka SBY tidak pernah memberikan pandangan.
Dalam proyek monorail, Anda dan Boediono juga bertentangan?
Proyek monorail itu proyek DKI yang diresmikan pada zaman Ibu Mega. Waktu itu Boediono Menteri Perekonomian, dan saya Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Kemudian proyek ini terbengkalai. Perusahaan private partnership tidak punya kemampuan finansial. Mula-mula biayanya US$ 800 juta. Saya bilang itu kemahalan, bisa turun jadi US$ 400 juta.
Untuk transportasi publik, pemerintah harus terlibat. Caranya dengan memberikan jaminan untuk pemerintah DKI. Lalu DKI menjamin ke investor, itu harus punya penumpang sekian. Karena mereka tak punya hak menjamin, Menteri Keuangan harus menjaminnya. Jadi, Menteri Keuangan itu menjamin pemerintah DKI, bukan menjamin swasta.
Bagaimana soal listrik?
Kalau kita tidak membangun pembangkit listrik dua tahun lalu, tahun ini Indonesia gelap-gulita. Subsidinya bisa Rp 100 triliun karena memakai diesel. Saya dulu bilang, bangun pembangkit listrik dengan batu bara. Listrik ini luar biasa, dalam satu tahun bisa kembali modal. Subsidi untuk listrik Rp 80 triliun pada 1998. Dengan membangun senilai itu, subsidi langsung turun menjadi Rp 10 triliun. Tapi, karena tak punya uang, ya harus meminjam dulu dengan jaminan negara. Itu tanda tangani saja, pembayarannya pasti tak akan (melewati masa) jatuh tempo.
Waktu itu dianggap menabrak undang-undang?
Bukan, cuma keputusan presiden atau malah keputusan menteri. Saya bilang, ubah saja aturannya. Dalam waktu satu hari, aturan berubah. Mereka yang menolak dulu berpikir bahwa pemerintah jangan campur tangan. Semua diserahkan ke pasar.
Ciri neoliberal?
Saya tak bilang begitu, ya. Yang bilang itu Anda.
Anda memang cepat, tapi keputusannya dianggap menguntungkan perusahaan-perusahaan keluarga Anda?
Siapa? Coba tunjukkan!
Bosowa Energi dalam proyek listrik itu?
Bosowa itu IPP (independent power producer alias pengembang listrik swasta). Itu siapa saja boleh. Masa, bisa dibilang diskriminasi? Justru kita harus angkat topi pada pengusaha yang mau mengambil risiko. Kita harus hormat pada kemenakan saya yang mau ambil risiko itu. (Erwin Aksa, keponakan Jusuf Kalla, memimpin Grup Bosowa, yang berencana membangun pembangkit listrik di Sulawesi Selatan--Red.)
Bukaka Teknik juga pernah menangani proyek menara listrik?
Itu juga IPP, boleh-boleh saja, dong. Bukaka itu perusahaan pertama di Indonesia yang mampu membuat menara listrik. Anda boleh bangga. Dulu menara listrik itu diimpor, sekarang tidak. Garbarata (jembatan antara terminal dan pesawat) juga begitu. Kalau kita bicara kemandirian, mestinya Bukaka dapat bintang.
Bisnis mengandalkan pasokan informasi paling cepat. Bukankah perusahaan keluarga diuntungkan dengan posisi Anda?
Apa contohnya? Kalau khawatir tanpa contoh, kan tak enak?
Kasus helikopter yang dulu hendak disewakan ke Badan Penanggulangan Pengungsi?
Helikopter itu bukan milik pemerintah, milik sendiri. Masa, tidak boleh berdagang milik sendiri?
Bisnis keluarga Anda itu dikritik Boediono....
Coba tunjukkan satu yang saya campuri. Jangan lupa, bisnis keluarga saya 95 persen berurusan dengan masyarakat. Cuma 5 persen yang mungkin tender dengan pemerintah.
Kalau famili tidak boleh berbisnis lagi, itu bahaya sekali. Latar belakang saya pengusaha, adik pengusaha, bapak pengusaha. Sama saja dengan Pak SBY: beliau jenderal, bapaknya tentara, mertua tentara, besan tentara, adik tentara, anak juga tentara. Kita tak bisa mengatakan itu kolusi atau nepotisme, kan?
Jadi, apa batas keluarga pejabat bisa berbisnis?
Selama tidak melanggar hukum. Selama dia mengikuti aturan tender. Jangan lupa, informasi tentang tender itu terbuka sekali.
Kalau Anda menang, apa yang akan berubah?
Kecepatan dan pertumbuhannya. Kami sanggup mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, asalkan melaksanakan terobosan. Kita percepat infrastruktur, percepat proses bisnis yang lambat.
Target Anda berapa hari doing business?
Saya sanggup 50 hari. Malaysia kan 30-an? Soal izin, terutama, kita percepat. Soal kemampuan bank mempercepat kredit. Soal aturan, hukum, akan saya periksa dengan detail. Dulu itu saya tangani, tapi kemudian dipindah ke Menteri Koordinator Perekonomian.
Berapa modal Anda jadi presiden?
Pada 2004 kami termasuk yang paling kecil biayanya, tapi bisa menang.
Berapa sih dana minimum agar terpilih?
Ya, tergantung. Sama saja dengan makan, kita bisa kenyang dengan nasi bungkus Rp 20 ribu, juga bisa tidak kenyang dengan makanan Jepang Rp 1 juta. Pada 2004 , total biaya yang kami keluarkan Rp 120 miliar. Sekarang dua kali lipatnyalah. Itu karena semua mahal, termasuk iklan di media massa.
Kenapa tidak memilih Prabowo yang kaya sebagai pasangan?
Kami memilih yang cocok, bukan yang banyak uangnya. Lagi pula, beliau ingin jadi presiden waktu itu.
Bagaimana peluang Anda menjadi pemenang?
Ha-ha-ha.... Begini, terus terang saya surprise dengan dukungan satu minggu terakhir ini. Banyak yang mengira pemilihan presiden itu penjumlahan suara hasil pemilu legislatif. Ini keliru sekali. Pemilihan presiden itu soal figur. Mulai dari leadership, track record, kemampuan, kaya, macam-macam. Ditambah faktor politik, berapa partainya. Partai pun tidak semua loyal. Kami ini Pasangan Nusantara, itu kan berarti kulturalnya melebar. Ditambah lagi hubungan-hubungan keagamaan. Jadi, kami yakin mempunyai kemampuan.
Di Golkar, Anda juga tidak didukung penuh. Misalnya Aburizal Bakrie menggelar pertemuan membahas percepatan Musyawarah Nasional Golkar?
Saya harus mengklarifikasi, tidak ada satu pun pembicaraan tentang musyawarah nasional dalam pertemuan itu. Mereka hanya membahas solidaritas membantu SBY-JK. Memang ada pihak yang berkampanye, nanti kalau diadakan musyawarah nasional, dukung-dukunglah. Musyawarah nasional kira-kira November-Desember.
Anda tidak melihat Aburizal, Akbar Tandjung, dan Agung Laksono yang dikenal sebagai Trio Alpha ingin menggusur Anda?
Mau trio-trio apalah, ya..., silakan aja. Kalau kami menang, mau apa mereka?
Alasan mereka kan tidak mau Golkar menjadi oposisi nanti....
Kalau kami menang, kan tidak menjadi oposisi? Itu salah pemikirannya, belum bertanding sudah merasa kalah.
Suasana kabinet sekarang seperti apa?
Sudah agak lama tidak ada sidang kabinet.
Tidak diundang lagi?
Kalau di paripurna, saya diundang. Kalau yang terbatas, saya tidak tahu, cuma lihat di koran. Namanya wakil kan terserah presidennya. Ndak usah maksa-maksa. Kalau memang tidak boleh, ya sudah.
Apakah tidak sebaiknya Anda nonaktif sebagai wakil presiden?
Saya dipilih berdua oleh 70 juta orang. Kalau saya diangkat, boleh saja. Ini kan dipilih, rakyat bisa marah kalau kami mundur.
Oke, tolong jawab dalam kalimat singkat: mengapa JK-Wiranto layak dipilih?
Karena dengan pengalaman, kami sanggup membuat bangsa ini menjadi lebih baik
Menurut saya : sepertinya si JK ini memang sosok yang cerdas dan sigap, juga dia ingin terus berinovasi... sebuah mental yang cool untuk orang yang sudah cukup tua :D
Senin pekan lalu, dengan pengawalan jauh lebih ketat dibanding lima tahun silam--meski tetap longgar untuk ukuran wakil presiden--ia kembali bertandang ke kantor Tempo di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.
"Ruang ini penuh berkah," kata Jusuf Kalla, 67 tahun. Kali ini statusnya penantang Yudhoyono: calon presiden yang berpasangan dengan Jenderal Purnawirawan Wiranto. Didahului makan siang dengan menu biasa--nasi sayur asam, ayam goreng, ikan bumbu pedas, dan tempe goreng--Jusuf Kalla satu jam lebih meladeni pertanyaan tuan rumah. Petugas protokoler Istana Wakil Presiden awalnya meminta pertemuan hanya diikuti belasan orang, tapi pada akhirnya ruang rapat redaksi, tempat pertemuan digelar, sesak oleh awak redaksi Tempo.
Kalla didampingi Sekretaris Wakil Presiden Tursandi Alwi, juru bicara tim sukses JK-Wiranto, Yuddy Chrisnandi, dan beberapa pendukungnya. Seperti biasa, Jusuf Kalla menjawab pertanyaan dengan lugas, dan tanpa off the record.
Mengapa Anda memutuskan berpisah dengan SBY?
Saya sebenarnya siap berkoalisi lagi. Tiga kali saya bertemu SBY membicarakannya. Beliau setuju, tapi dengan sejumlah syarat. Kalau melanjutkan koalisi, masa perlu syarat-syarat lagi? Itu menandakan beliau mungkin mempunyai pandangan lain. Itu hak beliau. Kami hormati. Jadi, kalau begitu, kami jalan sendiri saja.
Apa saja syaratnya?
Banyaklah. Misalnya, calon yang diajukan bukan ketua umum partai. Secara tersirat, sebenarnya beliau hanya ingin melanjutkan koalisi Demokrat-Golkar, bukan SBY-JK. Calon yang diajukan juga harus loyal. Sebenarnya loyal tidak masalah, tapi pada negara, bukan pribadi. Apa pernah saya tidak loyal?
Golkar juga diminta mengajukan lima nama. Aneh, kalau memang mau melanjutkan koalisi, mengapa minta lebih dari satu nama? Jangan-jangan ini mau mempermalukan saya. Bagi Golkar, ini tidak sesuai dengan rapat pimpinan nasional yang telah memutuskan satu nama.
Apa yang Anda katakan ketika menyatakan berpisah?
Tidak ada perpisahan resmi sebenarnya, karena memang begitulah politik. Tapi, ketika saya serahkan surat resmi di Istana, kami berdua terharu. Sampai kita peluk-pelukan berdua: kenapa akhirnya begini?
Slogan kampanye Anda "Lebih Cepat, Lebih Baik" membuat SBY tersinggung?
Ya, katanya seperti itu. Padahal, yang saya maksud lebih cepat lebih baik bukan masalah pribadi. Ini menyangkut kepemimpinan, pengelolaan bangsa, dan program pemerintah. Bisa tercapai lebih cepat kan lebih baik? Jangankan negara, salat pun lebih cepat lebih baik. Namanya politik, masa kita mau bilang "lebih lambat, lebih baik"?
Saya tidak pernah memperhatikan partai lain, saya selalu memperhatikan diri saya. Jangan, dong, mengontrol apa yang mau kita bilang. Itu kan tidak bagus? Namanya kampanye, kita harus jual yang terbaik, kan? Kita harus menjual solusi.
Itu menohok SBY, yang dikenal lambat karena terlalu banyak pertimbangan....
Masing-masing orang kan berbeda, kita maklum saja.
Rapat kenaikan BBM sampai perlu dilakukan 12 kali?
Ya, mungkin dibutuhkan pertimbangan yang matang. Saya pikir itu gaya hati-hati yang baik. Mungkin belum tentu efektif, tapi penuh kehati-hatian itu penting juga.
Dalam beberapa kasus Anda berseberangan dengan Boediono, waktu itu Gubernur Bank Indonesia. Misalnya soal blanket guarantee setelah muncul kasus Bank Century?
Saya berpendapat, blanket guarantee itu artinya semua masalah perbankan--kesulitan cash flow, rugi, dan sebagainya--pada akhirnya ditanggung APBN. Ini artinya ditanggung seluruh rakyat. Saya tidak mau kesalahan bankir-bankir itu dibebankan ke rakyat. Itu menzalimi rakyat.
Berdasarkan pengalaman pada 1998, blanket guarantee itu justru merugikan, tidak memberikan hal positif. Saya lalu kasih data, statistik, grafik, kepada Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan. Saya bilang tidak, karena bisa menimbulkan krisis kedua. Semua negara yang memberikan blanket guarantee, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, pertumbuhan ekonominya minus.
Siapa yang mengusulkan blanket guarantee?
Macam-macam, Kadin, pihak perbankan, semua memberikan usulan. Yang ngotot itu Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan.
Sikap SBY bagaimana?
Menteri Keuangan mengatakan (sikapnya) sudah disetujui Presiden. Saya lalu setuju, tapi hanya Rp 2 miliar. Itu bukan blanket guarantee, tapi jaminan perbankan. Kepada Gubernur Bank Indonesia saya bilang, jangan seenaknya saja: mengawasi perbankan tapi mengorbankan rakyat.
Apa alasan Gubernur Bank Indonesia?
Katanya untuk kestabilan moneter, agar perbankan jalan. Itu cara normatif: ciri-ciri monetaris. Saya bilang tidak.
Bukankah BI tidak perlu datang ke presiden?
Ini menyangkut jaminan negara, artinya rakyat yang menjamin. Akibatnya, kita bisa kekurangan anggaran pendidikan, kesehatan, perbaikan jalan. Sama seperti Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, rakyat harus menanggung 50 tahun.
Bisa dibilang itu titik balik hubungan Anda dengan SBY?
Saya tidak mengatakan itu. Tapi, untuk persoalan itu, saya memang keras sekali. Sampai ada yang taruhan: siapa yang benar, Wakil Presiden atau yang lain. Kenyataannya sampai sekarang perbankan tetap aman.
Direktur Utama Bank Century dipenjarakan setelah itu?
Ya. Saya juga yang memerintahkan agar dia ditangkap. Waktu itu Bank Indonesia mengatakan tidak bisa karena tidak ada hukumnya. Saya bilang, mengapa tak bisa. Polisi harus mencari (dasar) hukumnya.
Dalam hal apa lagi perbedaan Anda dengan Boediono?
Dalam banyak hal saya selalu ingin pemerintah itu mencari jalan. Menteri dan Wakil Presiden kan harus memiliki target. Target itu harus diraih dengan segala upaya. Kalau ada aturan yang tidak sesuai, aturannya yang diperbaiki, bukan targetnya yang dihentikan. Nah, Pak Boediono itu taat aturan. Itu gaya eselon dua atau kepala biro. Kalau menteri, seharusnya bikin terobosan.
Apakah SBY tidak pernah menengahi perbedaan Anda dengan Boediono?
Secara terbuka SBY tidak pernah memberikan pandangan.
Dalam proyek monorail, Anda dan Boediono juga bertentangan?
Proyek monorail itu proyek DKI yang diresmikan pada zaman Ibu Mega. Waktu itu Boediono Menteri Perekonomian, dan saya Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Kemudian proyek ini terbengkalai. Perusahaan private partnership tidak punya kemampuan finansial. Mula-mula biayanya US$ 800 juta. Saya bilang itu kemahalan, bisa turun jadi US$ 400 juta.
Untuk transportasi publik, pemerintah harus terlibat. Caranya dengan memberikan jaminan untuk pemerintah DKI. Lalu DKI menjamin ke investor, itu harus punya penumpang sekian. Karena mereka tak punya hak menjamin, Menteri Keuangan harus menjaminnya. Jadi, Menteri Keuangan itu menjamin pemerintah DKI, bukan menjamin swasta.
Bagaimana soal listrik?
Kalau kita tidak membangun pembangkit listrik dua tahun lalu, tahun ini Indonesia gelap-gulita. Subsidinya bisa Rp 100 triliun karena memakai diesel. Saya dulu bilang, bangun pembangkit listrik dengan batu bara. Listrik ini luar biasa, dalam satu tahun bisa kembali modal. Subsidi untuk listrik Rp 80 triliun pada 1998. Dengan membangun senilai itu, subsidi langsung turun menjadi Rp 10 triliun. Tapi, karena tak punya uang, ya harus meminjam dulu dengan jaminan negara. Itu tanda tangani saja, pembayarannya pasti tak akan (melewati masa) jatuh tempo.
Waktu itu dianggap menabrak undang-undang?
Bukan, cuma keputusan presiden atau malah keputusan menteri. Saya bilang, ubah saja aturannya. Dalam waktu satu hari, aturan berubah. Mereka yang menolak dulu berpikir bahwa pemerintah jangan campur tangan. Semua diserahkan ke pasar.
Ciri neoliberal?
Saya tak bilang begitu, ya. Yang bilang itu Anda.
Anda memang cepat, tapi keputusannya dianggap menguntungkan perusahaan-perusahaan keluarga Anda?
Siapa? Coba tunjukkan!
Bosowa Energi dalam proyek listrik itu?
Bosowa itu IPP (independent power producer alias pengembang listrik swasta). Itu siapa saja boleh. Masa, bisa dibilang diskriminasi? Justru kita harus angkat topi pada pengusaha yang mau mengambil risiko. Kita harus hormat pada kemenakan saya yang mau ambil risiko itu. (Erwin Aksa, keponakan Jusuf Kalla, memimpin Grup Bosowa, yang berencana membangun pembangkit listrik di Sulawesi Selatan--Red.)
Bukaka Teknik juga pernah menangani proyek menara listrik?
Itu juga IPP, boleh-boleh saja, dong. Bukaka itu perusahaan pertama di Indonesia yang mampu membuat menara listrik. Anda boleh bangga. Dulu menara listrik itu diimpor, sekarang tidak. Garbarata (jembatan antara terminal dan pesawat) juga begitu. Kalau kita bicara kemandirian, mestinya Bukaka dapat bintang.
Bisnis mengandalkan pasokan informasi paling cepat. Bukankah perusahaan keluarga diuntungkan dengan posisi Anda?
Apa contohnya? Kalau khawatir tanpa contoh, kan tak enak?
Kasus helikopter yang dulu hendak disewakan ke Badan Penanggulangan Pengungsi?
Helikopter itu bukan milik pemerintah, milik sendiri. Masa, tidak boleh berdagang milik sendiri?
Bisnis keluarga Anda itu dikritik Boediono....
Coba tunjukkan satu yang saya campuri. Jangan lupa, bisnis keluarga saya 95 persen berurusan dengan masyarakat. Cuma 5 persen yang mungkin tender dengan pemerintah.
Kalau famili tidak boleh berbisnis lagi, itu bahaya sekali. Latar belakang saya pengusaha, adik pengusaha, bapak pengusaha. Sama saja dengan Pak SBY: beliau jenderal, bapaknya tentara, mertua tentara, besan tentara, adik tentara, anak juga tentara. Kita tak bisa mengatakan itu kolusi atau nepotisme, kan?
Jadi, apa batas keluarga pejabat bisa berbisnis?
Selama tidak melanggar hukum. Selama dia mengikuti aturan tender. Jangan lupa, informasi tentang tender itu terbuka sekali.
Kalau Anda menang, apa yang akan berubah?
Kecepatan dan pertumbuhannya. Kami sanggup mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, asalkan melaksanakan terobosan. Kita percepat infrastruktur, percepat proses bisnis yang lambat.
Target Anda berapa hari doing business?
Saya sanggup 50 hari. Malaysia kan 30-an? Soal izin, terutama, kita percepat. Soal kemampuan bank mempercepat kredit. Soal aturan, hukum, akan saya periksa dengan detail. Dulu itu saya tangani, tapi kemudian dipindah ke Menteri Koordinator Perekonomian.
Berapa modal Anda jadi presiden?
Pada 2004 kami termasuk yang paling kecil biayanya, tapi bisa menang.
Berapa sih dana minimum agar terpilih?
Ya, tergantung. Sama saja dengan makan, kita bisa kenyang dengan nasi bungkus Rp 20 ribu, juga bisa tidak kenyang dengan makanan Jepang Rp 1 juta. Pada 2004 , total biaya yang kami keluarkan Rp 120 miliar. Sekarang dua kali lipatnyalah. Itu karena semua mahal, termasuk iklan di media massa.
Kenapa tidak memilih Prabowo yang kaya sebagai pasangan?
Kami memilih yang cocok, bukan yang banyak uangnya. Lagi pula, beliau ingin jadi presiden waktu itu.
Bagaimana peluang Anda menjadi pemenang?
Ha-ha-ha.... Begini, terus terang saya surprise dengan dukungan satu minggu terakhir ini. Banyak yang mengira pemilihan presiden itu penjumlahan suara hasil pemilu legislatif. Ini keliru sekali. Pemilihan presiden itu soal figur. Mulai dari leadership, track record, kemampuan, kaya, macam-macam. Ditambah faktor politik, berapa partainya. Partai pun tidak semua loyal. Kami ini Pasangan Nusantara, itu kan berarti kulturalnya melebar. Ditambah lagi hubungan-hubungan keagamaan. Jadi, kami yakin mempunyai kemampuan.
Di Golkar, Anda juga tidak didukung penuh. Misalnya Aburizal Bakrie menggelar pertemuan membahas percepatan Musyawarah Nasional Golkar?
Saya harus mengklarifikasi, tidak ada satu pun pembicaraan tentang musyawarah nasional dalam pertemuan itu. Mereka hanya membahas solidaritas membantu SBY-JK. Memang ada pihak yang berkampanye, nanti kalau diadakan musyawarah nasional, dukung-dukunglah. Musyawarah nasional kira-kira November-Desember.
Anda tidak melihat Aburizal, Akbar Tandjung, dan Agung Laksono yang dikenal sebagai Trio Alpha ingin menggusur Anda?
Mau trio-trio apalah, ya..., silakan aja. Kalau kami menang, mau apa mereka?
Alasan mereka kan tidak mau Golkar menjadi oposisi nanti....
Kalau kami menang, kan tidak menjadi oposisi? Itu salah pemikirannya, belum bertanding sudah merasa kalah.
Suasana kabinet sekarang seperti apa?
Sudah agak lama tidak ada sidang kabinet.
Tidak diundang lagi?
Kalau di paripurna, saya diundang. Kalau yang terbatas, saya tidak tahu, cuma lihat di koran. Namanya wakil kan terserah presidennya. Ndak usah maksa-maksa. Kalau memang tidak boleh, ya sudah.
Apakah tidak sebaiknya Anda nonaktif sebagai wakil presiden?
Saya dipilih berdua oleh 70 juta orang. Kalau saya diangkat, boleh saja. Ini kan dipilih, rakyat bisa marah kalau kami mundur.
Oke, tolong jawab dalam kalimat singkat: mengapa JK-Wiranto layak dipilih?
Karena dengan pengalaman, kami sanggup membuat bangsa ini menjadi lebih baik
Menurut saya : sepertinya si JK ini memang sosok yang cerdas dan sigap, juga dia ingin terus berinovasi... sebuah mental yang cool untuk orang yang sudah cukup tua :D
Thursday, June 04, 2009
Membuat applikasi facebook
Untuk membuat aplikasih di facebook cukup mudah, pertama-tama anda harus daftarkan aplikasi yang anda inginkan di facebook. setelah itu, pilih setting, ingin menggunakan canvas page, ini seperti mafia wars dll, patut diingat agar semua link di halaman anda harus menuju ke http://apps.facebook.com/nama_aplikasi_anda/halaman_anda. Jika anda tidak ingin menggunakan canvas page, maka canvas page harap dikosongkan saja. kemudian donlot librarynya untuk php.
untuk menggunakan librarynya harus terlebih dahulu memasukkan api key dan secret key. Kemudian segera lihat ke wiki.developer.com... oh ya, kalo maw pake flash, gunakan tag tapi flash tersebut tidak bisa membuka ke halaman itu sendiri. :D itulah lesson learn yang paling berharga dari pembuatan aplikasi : http://apps.facebook.com/pinch_me/
untuk menggunakan librarynya harus terlebih dahulu memasukkan api key dan secret key. Kemudian segera lihat ke wiki.developer.com... oh ya, kalo maw pake flash, gunakan tag
Subscribe to:
Posts (Atom)