Kemarin saya pergi membeli sapu karena kamar sering kotor. Kemudian saya berjalan-jalan di Pasar Simpang Bandung untuk mencari sapu yang dimaksud. Saya menemukan satu sapu dari bambu disebuah toko kecil di pojok simbang, lalu saya bertanya, "Berapa nih pak?" sambil menyodorkan sapu ke arah si pemilik toko. Dia menjawab "2 ribu, dek!". Saya berpikir dalam hati, "murah amat!".
Sewaktu saya sampai dirumah, saya uji, saya memikirkan sapu bambu dan mendapati kesimpulan, bahwa itu kan tumbuh setiap saat, dianggap sebagai tanaman dengan tingkat pertumbuhan terbesar jadi bahan bakunya murah. Terlebih lagi, karena organik dianggap ramah lingkungan. Cara pembuatannya mudah karena tidak menggunakan kayu keras. Setelah diuji lapangan, daya menyapu kotorannya tidak kalah dengan sapu ijuk. Tampilan dari sapu tersebut juga sangat cantik. Namun kekurangannya adalah cepat rusak.
Lebih lanjut saya berpikir, selagi dunia mengalami krisis ekonomi dan kesadaran untuk menggunakan barang organik, sapu bambu ini bisa diekspor kemancanegara untuk mengalahkan produk-produk sapu cina (cina produksi sapu tidak y?), sehingga dapat menambah pemasukan negara dari sektor non-pajak dan non-migas.
Friday, November 28, 2008
Wednesday, November 26, 2008
Pengalaman Mengerikan di ICU
Beberapa hari yang lalu, saya menjenguk teman saya sawung di ICU RSHS. Dia baru saja terkena penyakit masuk angin di rongga paru-paru. Dia dioperasi ditempat dengan bius lokal dan dadanya dilubangi ditempat dan tidak ditutup oleh kerai ruang operasinya.
Saya melihat dengan syok, saya melihat sekeliling, dan "Astaga!" saya berkata dalam hati. Bau anyir darah dan pemandangan seperti dimedan perang terlihat disana. Disebelah kiri saudara sawung, ada pasien yang ditutupi kepalanya dengan kain setelah kecelakaan. Disebrang sana ada seseorang yang berteriak "Allahhuakbar!" karena operasi luka dengan luka yang menganga dan darah yang menetes. Darah tersebut ditampung di baskom. Tak jauh dari sana ada pasien yang mengelepar-gelepar sekarat. Dibagian lain ada seseorang dengan muka lebam-lebam.
Melihat pengalaman seperti itu, saya jadi berjanji dalam hati untuk tidak ngebut dijalan, menjaga kesehatan, selalu bersyukur dan berdoa agar saya tidak masuk ICU. Semoga cepat sembuh sawung!
Saya melihat dengan syok, saya melihat sekeliling, dan "Astaga!" saya berkata dalam hati. Bau anyir darah dan pemandangan seperti dimedan perang terlihat disana. Disebelah kiri saudara sawung, ada pasien yang ditutupi kepalanya dengan kain setelah kecelakaan. Disebrang sana ada seseorang yang berteriak "Allahhuakbar!" karena operasi luka dengan luka yang menganga dan darah yang menetes. Darah tersebut ditampung di baskom. Tak jauh dari sana ada pasien yang mengelepar-gelepar sekarat. Dibagian lain ada seseorang dengan muka lebam-lebam.
Melihat pengalaman seperti itu, saya jadi berjanji dalam hati untuk tidak ngebut dijalan, menjaga kesehatan, selalu bersyukur dan berdoa agar saya tidak masuk ICU. Semoga cepat sembuh sawung!
Monday, November 10, 2008
Ibadah Haji
hehe... nulis lagi... um... gw berpikir tentang "haji, kenapa sih harus banget?" pas lagi pakde gw maw naek haji... Gw pikir2 selain ibadah kesono, ngapain kita musti ngasih banyak defisa ke negara Saud? lebih dari 5,67 Trilyun (asumsi biaya haji 27 jt kali jumlah jemaah 210 rb) loh uang bangsa indonesia lari kesana cuma buat ibadah haji tiap taunnya... 1/4 nya abis kebakar jadi bensin...
Padahal, buat bikin banjir kanal timur cuma 4,9 Trilyun.. buat bikin jalan tol 4 trilyun, monorel 4,7 trilyun... apa tu duit kaga mendingan disumbangin biar rakyat g menderita?
Saran gw buat para muslim itu y, naek haji sekali aja lah... sisanya disumbangin aja... g ngaruh kan, sekali jg udah sah jadi rukun islam?
Padahal, buat bikin banjir kanal timur cuma 4,9 Trilyun.. buat bikin jalan tol 4 trilyun, monorel 4,7 trilyun... apa tu duit kaga mendingan disumbangin biar rakyat g menderita?
Saran gw buat para muslim itu y, naek haji sekali aja lah... sisanya disumbangin aja... g ngaruh kan, sekali jg udah sah jadi rukun islam?
Subscribe to:
Posts (Atom)