Monday, January 19, 2009

Membuat Search Engine (mesin pencari)

Beberapa tahun lalu, membuat search engine (mesin pencari) sangat lah sulit, pembuatnya harus mempelajari cara-cara sistem temu balik informatika atau information retrieval agar ia bisa melakukan pengembangan search engine.

Namun, sekarang sangat lah mudah. Saya, telah membuah sebuah situs untuk membuat search engine dengan sangat cepat, mudah dan murah. Anda bisa melihat di http://ivansugi.appspot.com/. Untuk membuatnya, diperlukan API dari Yahoo BOSS yang sudah terbundel dengan installer dan google developer framework (Google APP Engine SDK).

Nah, bagaimana Caranya?

0. Unduh source 4 hour search di http://www.4hoursearch.com/src/4hoursearch-src.zip

1. lakukan pendaftaran Google API developer di http://code.google.com/appengine/ kemudian lakukan sign up account di http://appengine.google.com/, mereka akan meminta nomor telepon anda untuk mendapatkan kode notifikasi.

2. Unduh Google SDK dan install bersama python yang harus di Unduh ditempat berbeda

3. Lakukan pendaftaran Yahoo BOSS di http://developer.yahoo.com/index.html, pojok kanan atas terdapat sign in, anda bisa sign in di sana. lakukan pendaftaran dan anda akan mendapat yahoo aplication ID yang cukup panjang, simpan di notepad.

4. lakukan perubahan pada file 4hoursearch-src.zip, anda bisa mengganti gambar dan lain-lain agar berbeda dengan yang standar. tapi yang paling penting adalah, mengganti app.yaml terutama di application name.

yang standar :
application: applicationname
version: 1
runtime: python
api_version: 1

handlers:
- url: /images/
static_dir: images
- url: /js/
static_dir: js
- url: /css/
static_dir: css
- url: /search
script: search.py
- url: /suggest
script: search.py
- url: /.*
script: search.py


punya saya
application: ivansugi
version: 1
runtime: python
api_version: 1

handlers:
- url: /images/
static_dir: images
- url: /js/
static_dir: js
- url: /css/
static_dir: css
- url: /search
script: search.py
- url: /suggest
script: search.py
- url: /.*
script: search.py

karena nama aplikasi saya ivan sugi.

kemudian ganti file config.json
{"appid": "(isi dengan app id yahoo anda, saya lupa punya saya, jadi tidak saya tulis :P)",
"email": "",
"org": "",
"agent": "Mozilla/5.0 (Macintosh; U; Intel Mac OS X; en-US; rv:1.8.1) Gecko/20061010 Firefox/2.0",
"commercial": false,
"purpose": "Demonstrate the power of Y! Search BOSS",
"version": "1.0",
"uri": "http://boss.yahooapis.com/ysearch/"
}


5.lakukan uploading dengan menggunakan command prompt. pertama adalah ketik python untuk menjalankan mesin python. dan pada folder google SDK, ketik appcfg.py , command prompt akan meminta pass dan username google anda, tinggal anda isi saja. kemudian, cek dashboard google SDK anda. dan terakhir, lakukan pengetesan di (nama aplikasi anda).appspot.com/...

6. sim salabim jadilah anda memiliki search engine seperti http://ivansugi.appspot.com/. selamat mencoba, kalau ada pertanyaan anda bisa mengirim email ke luftwaffe1987@gmail.com atau menulis komen dibawah, kalau ada yg bisa, kasih tau ya? makasih...

Anak Pasar Ciroyom Butuh Baju Bekas

Salam,

Beberapa hari yang lalu (tepatnya semalam), teman saya, Arfah memberi email yang berisi permohonan bantuan. Begini bunyinya :

"Halo teman-teman.

Tanggal 9 Januari lalu, saya mendapat sms dari Pak Gamesh. Beliau
adalah dosen ITENAS, sempat kuliah S2 dan S3 di Teknik Elektro ITB.
Jika temen-temen TL'2004 inget masa OSKM, Pak Gamesh ini sempet
memeriahkan acara dengan memakai jas lab dan membaca puisinya di
deretan tangga menuju Sunken, 4.5 tahun lalu.

Setelah aktif di pendidikan anak di beberapa tempat di Bandung, kini,
Pak Gamesh aktif di pendidikan anak Pasar Ciroyom. Dia mengirimkan
kabar untuk meminta bantuan temen-temen TL:

"help help...mas,bisa mintakan kaos bkas kpd tman2mu TL utk anak2
cryom. Ukuran usia sd-smp-sma. Kira2 utk awal februari. Tx banyak"

Pendidikan anak di Pasar Ciroyom, sejauh yang saya inget, sempat
diurus oleh Bunda, yang kemudian dibantu oleh Pak Gamesh. Saya sendiri
tidak pernah membantu di sana, karena punya tanggungjawab di tempat
lain. Untuk tahu kondisi anak di Pasar Ciroyom, mungkin temen-temen
bisa baca artikel di bawah postingan ini.

Jadi, kalo temen-temen punya kaos bekas, dan berniat untuk
menyumbangkan ke anak-anak Pasar Ciroyom, bisa menghubungi saya, Arfah
(085624188452). Kalo pengen ikut jadi relawan juga boleh.

Forward ke milis lain ya, tidak hanya TL.

Terima kasih.

Salam.
Arfah


Pasar Ciroyon
Beberapa hari yang lalu, seorang teman saya, Pak Gamesh mengajak saya
untuk mengunjungi Pasar Ciroyom, untuk melihat kondisi belajar
mengajar di sana.

Seorang teman saya, bernama Bunda seorang yang saya kenal sejak
Ramadhan 2004, mengajar anak-anak yang tinggal di Pasar Ciroyom.
Bunda, adalah seorang perempuan manis yang saya temui di wyata guna
beberapa waktu yang lalu. Dia dulu sering mengajar anak-anak jalanan
di dekat IP (Istana Plaza). Perempuan manis keibuan yang berani itu
juga dulu sering membawa tali rafia untuk mengikat celana anak-anak
jalanan (non-sanggar) agar tidak mudah dipeloroti. Kabarnya, beberapa
anak-anak jalanan ini sering 'dipakai' untuk iseng oleh beberapa orang
dewasa.

Jadi.. hari ini sebenarnya saya tidak sabar untuk bertemu Bunda
kembali setelah berjumpa beberapa tahun yang lalu. Kebetulan, semalam
ada seorang anak Psikologi Unpad yang menghubungiku karena berniat
membantu kegiatan kerelawanan. Ternyata hari ini ada dua relawan baru
dari Psikologi. Saya sangat senang mereka bisa membantu, kebetulan
rumah mereka tak begitu jauh dari Pasar Ciroyom.

Kembali pada pasar Ciroyom. :) Pak Gamesh mengantarkan saya, Le,
Imoet, Ditta, dan Yuli ke Pasar Ciroyom pk 15.oo. Suasanya saat itu
terlishat cukup sepi karena masih sore (Pasar Ciroyom semakin ramai di
malam hari). Gedung pasarnya sendiri cukup gelp. Dan saat saya datang
banyak asap di mana-mana. Kami pun ke lantai paling atas. Di sana
terdapat sebuah lahan luas dengan pemandangan kota Bandung yang
terlihat sangat indah. Benar-benar indah. Kami pun menunggu Bunda dan
anak-anak datang. Di lantai paling atas terdapat sebuah mesjid.
Biasanya anak-anak itu belajar di sekitar mesjid tersebut. Anak-anak
belajar berhitung dan membca.

Pak Gamesh telah bercerita bahwa anak-anak disana belajar tadinya
sambil ngelem. Tapi kini ataurannya tidak boleh ngelem sambil belajar.
Walau sering mendengar kisah tentang anak-anak yang ngelem, saya belum
pernah melihat dengan mata saya sendiri anak-anak ngelem. Tadi saat
bunda dan anak-anak mulai berdatangan saya melihat bahwa semua
anak-anak membawa botol lem, lalu menghisap lem yang ditaruh
duibelakang baju.

Tapi ternyata anak-anak cukup terbuka dengan kedatangan kita, mereka
cukup semangat dan mengajak belajar (walaupun sebentr belajarnya).
Mereka belajar berhitung dan iqro. Saya mengajari seorang anak
perempuan berhitung. Dan ternyata dia cukup pandai menghitung
tambah-tambahan ribuan dan mengerti beberpa perkalian. Tapi, ketika
saya mengajaknya mengisi tabel perkalian, tapi tampaknya dia melihat
tabel itu kurang simetris, misalnya kolom 2 x 4 di lihatnya sebagai
kolom 2 x 7, mungkin karena pengaruh ngelem.

Setelah belajar, kegiatannya adalah mandi. Dari anak-anak tersebut
saya dengar kadang mereka mandi hanya setahun sekali misalnya sat
lebaran. Tadi telah dibawakan handuk, dan sabun, dan mereka pun mandi
di mesjid. Masing-masing anak harus membayar Rp 1000,- / anak ke
mesjid untuk menumpang mandi.

Saat anak-anak mandi, aku pun berbincang-bincang dengan Bunda. Aku
tanyakan kenapa anak perempuannya sedikit. Ternyata banyak anak
perempuan yang tidak berani untuk ikut ngumpul dan belajar, karena
perempuan-perempuan di daerah situ serng dijadikan korban 'Para mami'.
Ada satu anak perempuan yang ikut belajar. Anak perempuan ini cukup
istimewa tersebut diasuh oleh sang 'kakak' yang ikut menjaga dan
merawat anak-anak yang tinggal di Ciroyom tersebut, sehingga tidak ada
yang berani dengan mengganggu anak perempuan tersebut (untuk dijadkan
korban 'mami').

Saya mungkin tidak bisa membantu Bunda dengan rutin, tapi dalam hati
saya berjanji untuk mencari relawan-relawan yang bisa membantu Bunda.
Ada yang berminat?

(Dhitta Puti Sarasvati,
http://mahkotalima.blogspot.com/2008/07/pasar-ciroyon.html#comments)"

Setelah dibaca harap dibantu y?

Monday, January 12, 2009

Akhir Dari Dominasi Amerika?

Beberapa hari yang lalu, saya baca majalah cosmo girlsnya sepupu saya. Ada hal yang menarik disana, disebutkan bahwa angka kehamilan remaja (antara 15-19 tahun) di Amerika Serikat sangat tinggi, mencapai 10 % dari anak remaja hamil. Dengan perimbangan 154 per 1000 orang hamil untuk kulit hitam, 151 per 1000 orang hamil untuk hispanik dan 48 per 1000 orang hamil untuk kulit putih. Tren sekarang, justru semakin meningkat. Banyak remaja justru malah kecewa bila dirinya tidak hamil, mereka berpikir kehamilan itu penting agar sang pacar lebih cinta (kalo gw jadi co-nya mah udah minggat), beberapa bahkan sudah membuat perjanjian untuk membesarkan anaknya bersama. Namun, janji laki-laki ya begitu, setelah tek-dung minggat lah. Nyatanya, hanya 1/3 dari laki-laki yang memang memiliki komitmen, sayangnya dari domain yang memiliki komitmen tersebut, ada beberapa yang tuna wisma, nah lo?

Fakta lainnya, memang perempuan yang hamil diusia remaja lebih terpacu untuk lulus SMA, namun hanya 1 % yang lulus kuliah. Dimasa depan, orang ini kerjanya paling banter jadi buruh kasar. Nah, yang tambah parah adalah kalo ditinggal kabur lakinya... Tambah suram lah nasib si jabang bayi...

Kenapa bisa begitu? Jawabnya adalah, mereka ingin seperti film Juno, atau Jamie Lynn Spears yang hamil remaja <= goblok...

Nah masalahnya 10 % dari mereka nasibnya bakal nista, anggep punya anak 3 orang, jadi ada 300 anak dari mereka yg nasibnya bakal miskin, miskin menimbulkan kriminalitas, kemiskinan dan masalah lainnya. Dan yang parah, kenaikan angka kelahiran itu ada pas lagi jamannya Bush, geblek g?

Itu dari sisi sosial, dari segi ekonomi amerika itu punya utang 10.600.000.000.000 dolar, nah yang paling ngenes, setiap orang Amerika itu harus bayar utang sebesar 34 ribu dollar. dan bertambah 3,4 milyar perhari. kalo keadaan rakyatnya kek gt biar kata Obama yg jadi presiden jg susah jadi betul itu negara, yang ada dia bakalan ditembak.

Nah lo... nah lo... apakah ini akhir dari Amerika?

Saturday, January 03, 2009

MacArthur brief speech before Japanese Instrument of Surrender signing

diatas kapal Missouri, douglas macarthur memberikan beberapa patah kata terlebih dahulu. video mengenai perkataan beliau, dapat dengan jelas dilihat pada game Call Of Duty 5 World at War.... begini isi pidatonya, seperti yang dikutip dari http://www.freedomdocuments.com/macarthur.html pada tanggal September 2, 1945


"We are gathered here, representatives of the major warring powers -- to conclude a solemn agreement whereby peace may be restored. The issues involving divergent ideals and ideologies, have been determined on the battlefields of the world and hence are not for our discussion or debate. Nor is it for us here to meet, representing as we do a majority of the people of the earth, in a spirit of distrust, malice or hatred. But rather it is for us, both victors and vanquished, to rise to that higher dignity which alone befits the sacred purposes we are about to serve, committing all our people unreservedly to faithful compliance with the obligation they are here formally to assume."

"It is my earnest hope and indeed the hope and indeed the hope of all mankind that from this solemn occasion a better world shall emerge out of the blood and carnage of the past -- a world founded upon faith and understanding -- a world dedicated to the dignity of man and the fulfillment of his most cherished wish -- for freedom, tolerance and justice."

The terms and conditions upon which the surrender of the Japanese Imperial Forces is here to be given and accepted are contained in the Instrument of Surrender now before you."

"As Supreme Commander for the Allied Powers, I announce it my firm purpose, in the tradition of the countries I represent, to proceed in the discharge of my responsibilities with justice and tolerance, while taking all necessary dispositions to insure that the terms of surrender are fully, promptly and faithfully complied with."

Dan ucapan tersebut mengakhiri perang asia timur raya, dan memantabkan posisi Amerika Serikat di Pasifik, tanpa ada musuh yang berarti. Perang memang brutal, tapi jg memberikan kemajuan yang pesat dalam bidang teknologi dan kemasyarakatan. Adanya, kendali nirkabel, emansipasi wanita dan gerakan kemerdekaan asia adalah beberapa efek sampingnya.

Friday, January 02, 2009

Memorandum Of German Ministry Of Foreign Affairs

sebelum Jerman menyerang Rusia, Pihak jerman mengeluarkan memorandum untuk membenarkan perang tersebut... berikut ini adalah terjemahan dokumen tersebut dalam bahasa inggris seperti yg dikutip di http://english.pobediteli.ru/documents/nota.html

I

In 1939 the Government of the Reich, putting aside grave objections arising out of the contradiction between National Socialism and Bolshevism, undertook to arrive at an understanding with Soviet Russia. Under the treaties of August 23 and September 28, 1939, the Government of the Reich effected a general reorientation of its policy toward the U.S.S.R. and thenceforth adopted a cordial attitude toward the Soviet Union. This policy of goodwill brought the Soviet Union great advantages in the field of foreign policy.

The Government of the Reich therefore felt entitled to assume that thenceforth both nations, while respecting each other's regime and not interfering in the internal affairs of the other partner, would arrive at good, lasting, neighborly relations. Unfortunately it soon became evident that the Government of the Reich had been entirely mistaken in this assumption.
II

Soon after the conclusion of the German-Russian treaties, the Comintern resumed its subversive activity against Germany, with the official Soviet-Russian representatives giving assistance. Sabotage, terrorism, and espionage in preparation for war were demonstrably carried out on a large scale. In all the countries bordering on Germany and in the territories occupied by German troops, anti-German feeling was aroused and the German attempt to set up a stable order in Europe was combated. Yugoslavia was gladly offered arms against Germany by the Soviet Russian Chief of Staff, as proved by documents found in Belgrade. The declarations made by the U.S.S.R. on conclusion of the treaties with Germany, regarding her intention to collaborate with Germany, thus stood revealed as deliberate misrepresentation and deceit and the conclusion of the treaties themselves as a tactical maneuver for obtaining arrangements favorable to Russia. The guiding principle remained the weakening of the non-Bolshevist countries in order the more easily to demoralize them and, at a given time, to crush them.
III

In the diplomatic and military fields it became obvious that the U.S.S.R.-contrary to the declaration made at the conclusion of the treaties that she did not wish to Bolshevize and annex the countries falling within her sphere of influence-was intent on pushing her military might westward wherever it seemed possible and on carrying Bolshevism further into Europe. The action of the U.S.S.R. against the Baltic States, Finland, and Rumania, where Soviet claims even extended to Bucovina, showed this clearly. The occupation and Bolshevization by the Soviet Union of the sphere of influence granted to her clearly violated the Moscow agreements, even though the Government of the Reich for the time being accepted the facts.
IV

When Germany, by the Vienna Award of August 30, 1940, settled the crisis in Southeastern Europe resulting from the action of the U.S.S.R. against Rumania, the Soviet Union protested and turned to making intensive military preparations in every field. Germany's renewed effort to achieve an understanding, as reflected in the exchange of letters between the Reich Foreign Minister and Herr Stalin and in the invitation to Herr Molotov to come to Berlin, brought demands from the Soviet Union which Germany could not accept, such as the guarantee of Bulgaria by the U.S.S.R., the establishment of a base for Soviet Russian land and naval forces at the Straits, and the complete abandonment of Finland. Subsequently, the policy of the U.S.S.R. directed against Germany became more and more obvious. The warning addressed to Germany regarding occupation of Bulgaria and the declaration made to Bulgaria after the entry of German troops, which was of a definitely hostile nature, were as significant in this connection as was the promise to protect the rear of Turkey in the event of a Turkish entry into the war in the Balkans, given in March 1941.
V

With the conclusion of the Soviet-Yugoslav Treaty of Friendship of April 5 last, which was intended to stiffen the spines of the Yugoslav plotters, the U.S.S.R. joined the common Anglo-Yugoslav-Greek front against Germany. At the same time she tried rapprochement with Rumania, in order to induce that country to detach itself from Germany. It was only the rapid German victories that caused the failure of the Anglo-Russian plan for an attack against the German troops in Rumania and Bulgaria.
VI

This policy was accompanied by a steadily growing concentration of all available Russian forces on a long front from the Baltic Sea to the Black Sea, against which countermeasures were taken by Germany only later. Since the beginning of the year this has been a steadily growing menace to the territory of the Reich. Reports received in the last few days eliminated the last remaining doubts as to the aggressive character of this Russian concentration and completed the picture of an extremely tense military situation. In addition to this, there are the reports from England regarding the negotiations of Ambassador Cripps for still closer political and military collaboration between England and the Soviet Union.

To sum up, the Government of the Reich declares, therefore, that the Soviet Government, contrary to the obligations it assumed,

1. has not only continued, but even intensified its attempts to undermine Germany and Europe;
2. has adopted a more and more anti-German foreign policy;
3. has concentrated all its forces in readiness at the German border.

Thereby the Soviet Government has broken its treaties with Germany and is about to attack Germany from the rear, in its struggle for life. The Fuhrer has therefore ordered the German Armed Forces to oppose this threat with all the means at their disposal.